Gatal-Gatal pada Penderita Diabetes: Masalah Sepele yang Bisa Jadi Ancaman Serius, Ini Cara Mengatasinya
serkit-sehat - Bagi kebanyakan orang, gatal-gatal mungkin dianggap sebagai hal yang biasa. Sensasi ini umumnya muncul sebentar, kemudian hilang setelah digaruk atau bahkan dibiarkan saja.
Akan tetapi, berbeda cerita jika gatal menyerang penderita diabetes. Pada kelompok ini, rasa gatal ternyata bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan.
Diabetes adalah penyakit kronis yang memengaruhi metabolisme gula darah dalam tubuh. Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol bukan hanya berdampak pada jantung, ginjal, atau saraf, melainkan juga pada kesehatan kulit.
Banyak penderita diabetes mengeluhkan kulit mereka lebih mudah kering, pecah-pecah, dan gatal. Walau terlihat sepele, kondisi ini bisa menjadi awal dari komplikasi yang membahayakan.
Mengapa Diabetes Bisa Menyebabkan Gatal-Gatal?
Tubuh penderita diabetes cenderung mengalami berbagai gangguan pada sistem saraf dan peredaran darah. Kadar gula darah yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil, yang pada akhirnya memengaruhi distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh, termasuk kulit.
Selain itu, kadar gula darah tinggi memicu peningkatan produksi sitokin, yaitu senyawa yang berperan dalam proses peradangan. Jika jumlah sitokin berlebihan, kulit akan lebih mudah mengalami iritasi, kering, hingga terasa gatal.
Pada orang sehat, kulit kering atau gatal bukanlah masalah besar. Namun bagi penderita diabetes, menggaruk kulit yang gatal bisa berujung fatal.
Luka kecil yang biasanya cepat sembuh bisa berubah menjadi luka kronis yang sulit ditutup. Akibatnya, risiko infeksi meningkat drastis. Infeksi inilah yang sering menjadi awal dari komplikasi serius, bahkan hingga amputasi.
Dampak Gatal-Gatal pada Penderita Diabetes
Sekilas, rasa gatal tampak tidak berbahaya. Akan tetapi, pada penderita diabetes, gatal bisa menimbulkan efek domino yang berbahaya, seperti:
-
Kulit pecah-pecah – Saat kulit kering tidak dirawat, akan muncul retakan kecil yang menjadi pintu masuk bagi bakteri.
-
Luka sulit sembuh – Diabetes menghambat kemampuan tubuh memperbaiki jaringan. Luka yang seharusnya ringan bisa menjadi kronis.
-
Infeksi kulit – Bakteri atau jamur mudah berkembang pada kondisi gula darah tinggi, sehingga memperparah luka.
-
Risiko amputasi – Luka infeksi yang dibiarkan bisa menyebar dan menyebabkan kerusakan jaringan serius, hingga akhirnya memerlukan amputasi.
Karena itu, penderita diabetes wajib memberi perhatian ekstra pada kondisi kulit mereka.
Cara Mengatasi Gatal-Gatal pada Penderita Diabetes
Untungnya, ada berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gatal pada penderita diabetes. Berikut beberapa tips yang bisa dipraktikkan:
1. Kendalikan Kadar Gula Darah
Langkah pertama dan paling penting adalah menjaga gula darah tetap stabil. Kadar gula darah yang terkontrol akan mengurangi risiko komplikasi, termasuk masalah pada kulit. Caranya adalah dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, cukup tidur, dan rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
2. Latihan Pernapasan atau Meditasi
Stres bisa memperburuk kadar gula darah dan memicu rasa gatal lebih parah. Untuk itu, penderita diabetes dianjurkan melakukan latihan pernapasan, meditasi, atau yoga. Aktivitas ini membantu tubuh lebih rileks, menurunkan kadar stres, sekaligus menekan keinginan untuk terus menggaruk kulit.
3. Perhatikan Pola Mandi
Mandi memang penting untuk kebersihan dan kesehatan kulit, tetapi penderita diabetes sebaiknya tidak mandi terlalu lama. Idealnya, mandi hanya 5–10 menit saja.
Hindari kebiasaan mandi dengan air terlalu panas karena dapat membuka pori-pori dan mengurangi kelembapan alami kulit. Gunakan air bersuhu normal dan pilih sabun yang lembut serta mampu menjaga kelembapan kulit.
4. Gunakan Krim Pelembap
Setelah mandi, segera oleskan pelembap untuk menjaga kulit tetap lembut dan terhidrasi. Krim pelembap dapat mencegah kulit kering dan pecah-pecah. Selain produk yang ada di pasaran, penderita diabetes juga bisa memanfaatkan bahan alami seperti gel lidah buaya, minyak zaitun, atau susu.
5. Perbaiki Pola Makan
Nutrisi memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan kulit. Penderita diabetes sebaiknya memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti ikan laut, biji chia, tahu, dan sayuran hijau (misalnya bayam). Kandungan ini terbukti baik untuk kesehatan kulit sekaligus membantu menurunkan peradangan.
6. Gunakan Humidifier
Udara yang terlalu kering bisa memperburuk kondisi kulit. Dengan menambahkan humidifier di dalam ruangan, kelembapan udara bisa terjaga sehingga kulit tidak cepat kering.
7. Hindari Kebiasaan Menggaruk
Menggaruk memang memberikan sensasi lega sementara, tetapi justru berbahaya bagi penderita diabetes. Kulit yang tergores bisa langsung menjadi luka terbuka. Jika rasa gatal tak tertahankan, lebih baik kompres area tersebut dengan air dingin atau gunakan losion khusus yang aman untuk kulit sensitif.
Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Bagi penderita diabetes, menjaga kesehatan kulit bukan sekadar urusan penampilan, melainkan juga upaya mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, ada beberapa langkah pencegahan tambahan yang sebaiknya dilakukan:
-
Selalu menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur.
-
Hindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama.
-
Minum cukup air agar kulit tetap terhidrasi dari dalam.
-
Rutin memeriksa kondisi kaki, karena bagian ini paling sering mengalami luka yang sulit sembuh.
-
Segera konsultasikan ke dokter bila muncul luka atau ruam yang tidak kunjung membaik.
Kesimpulan
Gatal-gatal memang terlihat seperti masalah ringan, tetapi bagi penderita diabetes, hal ini bisa menjadi sinyal awal komplikasi berbahaya.
Tingginya kadar gula darah membuat kulit lebih rentan kering, pecah-pecah, dan sulit sembuh jika terluka. Karena itu, penderita diabetes harus ekstra hati-hati dan tidak menyepelekan kondisi ini.
Dengan mengendalikan gula darah, menjaga kelembapan kulit, memperbaiki pola makan, serta melakukan pencegahan, masalah gatal bisa diminimalisir. Ingatlah bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Bagi Anda yang ingin membaca lebih banyak tips kesehatan, cara mencegah komplikasi diabetes, hingga informasi gaya hidup sehat lainnya, silakan kunjungi:
👉 serkit-sehat