Tools:
Powered by AdinJava

5 Mitos dan Fakta Tentang Telur yang Perlu Kamu Ketahui

Table of Contents


AdinJava -
Telur adalah salah satu bahan makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia. Harganya terjangkau, rasanya enak, mudah diolah, serta kaya akan nutrisi. Tidak heran jika telur sering hadir di meja makan, baik sebagai lauk utama maupun tambahan dalam berbagai masakan.

Namun sayangnya, ada banyak mitos yang beredar tentang telur. Sebagian orang bahkan menjadi ragu untuk mengonsumsinya karena percaya dengan informasi yang belum tentu benar. Padahal, jika diteliti secara ilmiah, telur justru memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh.

Agar tidak salah kaprah, mari kita bahas mitos-mitos populer tentang telur beserta faktanya.


1. Telur Bisa Menyebabkan Jerawat

Banyak remaja menghindari telur karena takut wajahnya berjerawat. Anggapan ini sudah lama beredar di masyarakat.

Faktanya, telur bukanlah penyebab utama munculnya jerawat. Jerawat biasanya dipicu oleh hormon, stres, pola makan tinggi gula dan lemak jenuh, atau kebersihan kulit yang kurang terjaga. Telur sendiri kaya protein dan vitamin yang justru membantu memperbaiki jaringan kulit serta mendukung pertumbuhan sehat.

Memang, pada orang yang memiliki alergi terhadap telur, konsumsi telur bisa menimbulkan reaksi pada kulit, termasuk jerawat. Namun, secara umum, makan telur dalam jumlah wajar tidak akan membuat kulit bermasalah.

👉 Tips sehat: konsumsi telur maksimal 1–2 butir per hari agar manfaatnya terasa tanpa berlebihan.


2. Kuning Telur Sebaiknya Dihindari

Ada mitos yang menyebut kuning telur mengandung kolesterol tinggi sehingga sebaiknya tidak dimakan. Akibatnya, banyak orang hanya makan putih telurnya saja.

Faktanya, kuning telur justru menyimpan nutrisi penting seperti protein, vitamin A, D, E, serta mineral seperti zat besi dan zinc. Lemak sehat dalam kuning telur juga membantu penyerapan vitamin dalam tubuh.

Mengonsumsi kuning telur dalam jumlah wajar tidak akan langsung meningkatkan kolesterol. Bahkan, kandungan kolin di dalamnya bermanfaat bagi kesehatan otak dan fungsi hati.

👉 Jadi, tidak perlu takut makan kuning telur, selama porsinya tidak berlebihan.


3. Telur dan Susu Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Ada anggapan bahwa makan telur bersamaan dengan minum susu bisa memicu gangguan pencernaan. Padahal, ini hanyalah mitos tanpa dasar ilmiah.

Telur dan susu sama-sama sumber protein berkualitas tinggi, kaya kalsium, lemak sehat, dan asam amino yang baik untuk tubuh. Kombinasi keduanya justru saling melengkapi.

Buktinya, banyak makanan olahan yang menggunakan telur dan susu sekaligus, seperti kue, puding, hingga roti. Semuanya aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan masalah pencernaan, kecuali pada orang dengan intoleransi laktosa yang memang sensitif terhadap susu.

👉 Jadi, tidak perlu khawatir. Menikmati susu dan telur sekaligus tetap baik untuk kesehatan, asal tidak berlebihan.


4. Telur Bisa Meningkatkan Kolesterol Tinggi

Benar bahwa kuning telur mengandung kolesterol, tetapi jumlahnya tidak langsung membuat kadar kolesterol dalam darah melonjak drastis.

Tubuh manusia memiliki mekanisme alami untuk mengatur kolesterol. Jika asupan kolesterol dari makanan meningkat, tubuh akan mengurangi produksi kolesterol dari hati.

Penelitian modern menunjukkan bahwa konsumsi telur 1–2 butir sehari umumnya tidak berbahaya bagi orang sehat. Bahkan, telur bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang melindungi kesehatan jantung.

👉 Namun, bagi penderita kolesterol tinggi atau penyakit jantung, sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai batas aman konsumsi telur.


5. Telur Bisa Membahayakan Ginjal

Ada yang percaya bahwa makan putih telur dapat membebani ginjal. Anggapan ini sering membuat orang ragu untuk mengonsumsinya.

Faktanya, protein dalam putih telur adalah salah satu yang terbaik dan paling mudah diserap tubuh. Konsumsi 1–2 butir telur per hari justru bermanfaat bagi kesehatan, termasuk mendukung fungsi ginjal.

Masalah bisa muncul hanya jika seseorang sudah memiliki gangguan ginjal kronis dan mengonsumsi protein berlebihan tanpa pengawasan medis. Bagi orang sehat, makan telur secara rutin aman dan menyehatkan.


Kesimpulan

Telur adalah makanan padat gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Sayangnya, mitos yang beredar sering membuat orang salah paham dan justru menghindarinya.

Beberapa fakta penting yang perlu diingat:

  • Telur tidak otomatis menyebabkan jerawat.

  • Kuning telur tetap bermanfaat dan tidak perlu dihindari total.

  • Telur dan susu aman dikonsumsi bersamaan.

  • Konsumsi telur dalam jumlah wajar tidak berbahaya bagi kolesterol.

  • Telur aman untuk ginjal, kecuali pada penderita penyakit ginjal tertentu.

Intinya, telur tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari. Kuncinya adalah tidak berlebihan, seimbang dengan sumber makanan lain, serta menyesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.***