Waspada! 7 Dampak Berbahaya Jika Malas Makan Sayur bagi Kesehatan Tubuh
SERKIT SEHAT - Meski dikenal sebagai makanan sehat kaya vitamin dan mineral, nyatanya masih banyak orang yang malas makan sayur.
Alasannya beragam, mulai dari rasa yang dianggap kurang lezat dibanding daging atau gorengan, hingga terbiasa dengan pola makan instan. Padahal, jika tubuh tidak mencukupi kebutuhan sayuran setiap hari, risiko gangguan kesehatan akan meningkat tajam.
Menurut rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap orang sebaiknya mengonsumsi minimal 400 gram sayur dan buah per hari. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, tubuh akan menunjukkan berbagai gejala yang bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan serius.
Berikut ini adalah 7 dampak berbahaya akibat kurang makan sayur yang sebaiknya tidak diabaikan:
1. Mudah Cemas dan Stres
Kurang makan sayur ternyata bisa memengaruhi kesehatan mental. Hal ini karena tubuh yang kekurangan nutrisi cenderung lebih rentan mengalami peradangan dan stres.
Sayuran kaya akan asam folat, nutrisi penting yang membantu produksi dopamine—hormon yang berperan menjaga suasana hati tetap tenang dan bahagia. Jika kadar dopamine rendah, risiko cemas, stres, hingga gangguan mood akan meningkat.
2. Mudah Lelah dan Lemah
Banyak orang mengira rasa lelah hanya dipengaruhi kurang tidur atau aktivitas berat. Padahal, kekurangan vitamin B dan asam folat dari sayuran juga dapat membuat tubuh cepat lelah.
Bahkan, malas mengonsumsi sayur berpotensi memicu anemia, kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen.
3. Gangguan Pencernaan: Perut Kembung
Sayuran memang identik dengan serat. Jika asupan serat rendah, sistem pencernaan akan terganggu, salah satunya membuat perut mudah kembung. Serat berperan memperlancar metabolisme, menyeimbangkan flora usus, dan mencegah sembelit. Tanpa sayur, risiko gangguan pencernaan akan semakin besar.
4. Imunitas Tubuh Melemah
Jarang makan sayur membuat tubuh kehilangan banyak vitamin dan antioksidan, padahal keduanya sangat penting untuk melawan radikal bebas dan infeksi.
Kondisi ini membuat sistem imun melemah sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit. Selain itu, kurangnya serat juga bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, yang berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh.
5. Gusi Mudah Berdarah
Masalah gusi berdarah bisa jadi tanda tubuh kekurangan vitamin C. Padahal, sayuran seperti brokoli, bayam, paprika, dan kol merupakan sumber vitamin C yang sangat baik.
Jika kekurangan nutrisi ini, gusi akan rentan bengkak, memar, hingga berdarah. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut juga bisa memicu penyakit gusi yang lebih parah.
6. Berat Badan Sulit Turun
Kekurangan serat dari sayuran membuat tubuh lebih cepat lapar. Akibatnya, seseorang akan cenderung ngemil makanan tinggi kalori yang tidak sehat. Pola ini membuat berat badan sulit turun bahkan bisa terus bertambah.
Sebaliknya, dengan mencukupi serat dari sayuran, rasa kenyang bisa bertahan lebih lama, sehingga nafsu makan lebih terkendali.
7. Mudah Lupa dan Sulit Fokus
Nutrisi dari sayuran juga berperan besar dalam menjaga fungsi otak. Kekurangan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan bisa membuat otak tidak bekerja optimal.
Dampaknya, seseorang menjadi lebih mudah lupa, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa berpikir jernih.
Sayuran bukan sekadar pelengkap makanan, melainkan sumber nutrisi penting yang menentukan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Mulai dari menjaga kesehatan mental, meningkatkan energi, melindungi pencernaan, hingga memperkuat daya tahan tubuh semua sangat bergantung pada kecukupan asupan sayur.
Karena itu, biasakanlah untuk mengonsumsi berbagai jenis sayuran setiap hari. Variasikan menu agar tidak membosankan, misalnya dengan mengolahnya menjadi sup, tumis, salad, atau jus sehat.
Dengan langkah sederhana ini, risiko masalah kesehatan akibat kurang makan sayur bisa dicegah sejak dini.***