Rahasia Atasi Ejakulasi Dini: Penyebab, Gejala, dan Solusi Praktis agar Hubungan Intim Lebih Tahan Lama
Serkit-Sehat - Ejakulasi dini adalah kondisi ketika seorang pria mencapai orgasme dan mengeluarkan sperma lebih cepat dari yang diinginkan, baik sebelum maupun segera setelah penetrasi dimulai. Situasi ini sering kali menimbulkan frustrasi, memengaruhi keintiman, bahkan merusak kepercayaan diri.
Menurut data medis, sekitar 1 dari 5 pria mengalami ejakulasi dini dalam hidupnya. Jika berlangsung terus-menerus hingga mengganggu kepuasan seksual pasangan, maka kondisi ini termasuk masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Penyebab Ejakulasi Dini
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya ejakulasi dini, baik dari segi fisik maupun psikologis. Beberapa penyebab umum antara lain:
-
Penyakit Tertentu
Tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan prostat, hipotiroidisme, hingga multiple sclerosis dapat memengaruhi durasi ereksi dan menyebabkan ejakulasi dini. -
Kepekaan Berlebihan
Penis yang terlalu sensitif dapat membuat pria lebih cepat ejakulasi. Menggunakan kondom lebih tebal atau krim anestesi ringan bisa membantu mengurangi rangsangan. -
Stres dan Kecemasan
Kekhawatiran akan performa seksual, trauma masa lalu, hingga kurang tidur dapat memperburuk kontrol ejakulasi. -
Penggunaan Alkohol dan Narkoba
Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang seperti kokain dan amfetamin tak hanya merusak kesehatan, tetapi juga memicu gangguan ejakulasi. -
Disfungsi Ereksi
Ketakutan kehilangan ereksi dapat membuat pria terburu-buru ejakulasi. -
Kecemasan Umum
Masalah psikologis yang tidak berkaitan langsung dengan seks juga bisa memengaruhi kontrol ejakulasi. -
Masalah Hubungan
Ketidakharmonisan dengan pasangan dapat memperburuk gejala ejakulasi dini.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Ejakulasi dini biasanya ditandai oleh:
-
Ejakulasi hampir selalu terjadi dalam waktu satu menit setelah penetrasi.
-
Ketidakmampuan menunda orgasme hampir setiap kali berhubungan.
-
Timbul rasa malu, frustasi, atau kecenderungan menghindari hubungan intim.
Gejala psikologis lain meliputi penurunan kepercayaan diri, kesulitan komunikasi dengan pasangan, hingga depresi.
Diagnosis oleh Tenaga Medis
Dokter biasanya mendiagnosis ejakulasi dini melalui wawancara mengenai riwayat seksual dan kondisi psikologis pasien. Jika penyebab psikologis tidak ditemukan, pemeriksaan prostat atau tes neurologis mungkin dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan fisik yang mendasarinya.
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Kabar baiknya, ejakulasi dini bisa diatasi dengan berbagai metode:
-
Latihan Kegel: Menguatkan otot panggul bawah dapat membantu memperpanjang kontrol saat berhubungan.
-
Kelola Stres: Hindari beban pikiran berlebih dan perbanyak istirahat.
-
Perawatan Penis: Rutin memeriksa kesehatan organ reproduksi.
-
Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu memperlancar aliran darah dan menjaga hormon stabil.
-
Pola Makan Sehat: Nutrisi yang baik mendukung fungsi seksual optimal.
Teknik Mandiri untuk Mengontrol Ejakulasi
-
Metode Start & Stop
Hentikan stimulasi ketika hampir mencapai orgasme, kemudian lanjutkan kembali setelah sensasi reda. -
Teknik Memeras (Squeeze Technique)
Tekan perlahan ujung penis selama 30 detik saat hampir mencapai klimaks, lalu lanjutkan stimulasi setelah sensasi menurun.
Terapi Medis dan Topikal
Krim anestesi seperti lidokain atau prilokain dapat membantu mengurangi sensitivitas penis. Namun, penggunaannya perlu hati-hati karena efek mati rasa bisa mengurangi kenyamanan, bahkan memengaruhi pasangan.
Pencegahan Ejakulasi Dini
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegahnya, beberapa langkah berikut bisa membantu:
-
Praktikkan seks yang sehat dan komunikatif dengan pasangan.
-
Jangan ragu mencari bantuan psikoterapi atau konseling seks jika masalah bersifat emosional.
-
Hindari menyalahkan diri sendiri; ejakulasi dini adalah kondisi yang umum dan dapat ditangani.
Dengan pemahaman yang tepat serta langkah pengelolaan yang konsisten, pria dapat mengatasi ejakulasi dini dan mengembalikan rasa percaya diri dalam hubungan intim.***