Tools:
Powered by AdinJava

Rematik, Penyakit Autoimun yang Bikin Sendi Nyeri dan Bengkak, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Table of Contents
obat-rematik-doktersehat

Serkit-Sehat – Rematik atau dalam istilah medis dikenal sebagai rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh.

Tidak hanya menyerang sendi, rematik juga bisa memengaruhi otot, tulang, hingga jaringan sekitarnya. Penyakit ini bersifat progresif dan jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sendi bahkan kecacatan.


Penyebab Rematik

Rematik berbeda dengan nyeri sendi biasa maupun asam urat. Kondisi ini terjadi karena sistem imun tubuh salah mengenali jaringan tubuh sendiri sebagai ancaman, lalu menyerangnya.

Target utama dari serangan ini adalah sinovium, lapisan tipis yang melindungi sendi. Akibatnya, sendi mengalami peradangan, bengkak, nyeri, hingga kehilangan fungsi.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena rematik antara lain:

  • Wanita lebih berisiko 2–3 kali lipat dibanding pria.

  • Umumnya muncul pada usia 40–60 tahun.

  • Riwayat keluarga dengan penyakit rematik.


Gejala Rematik

Rematik dapat menyerang hampir semua persendian. Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

  1. Kekakuan sendi di pagi hari yang berlangsung lama.

  2. Pembengkakan dan nyeri sendi yang terasa hangat dan lembek saat disentuh.

  3. Nodul rematik berupa benjolan kecil di bawah kulit dekat sendi.

  4. Penumpukan cairan, terutama di pergelangan kaki, dikenal sebagai kista Baker.

  5. Kesemutan atau mati rasa akibat saraf terjepit, termasuk carpal tunnel syndrome.

Biasanya gejala menyerang secara simetris, misalnya di kedua tangan atau kedua lutut sekaligus.


Diagnosis Rematik

Pada tahap awal, rematik sulit didiagnosis karena gejalanya mirip penyakit lain. Untuk memastikan, dokter biasanya melakukan:

  • Pemeriksaan riwayat medis dan fisik.

  • X-ray untuk melihat kondisi sendi.

  • Tes darah, seperti laju endap darah dan faktor rheumatoid.

  • Analisis cairan sendi untuk membedakan dari asam urat atau infeksi.


Pengobatan Rematik

Hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan rematik sepenuhnya. Namun, pengobatan bertujuan untuk mengurangi nyeri, mengendalikan peradangan, serta mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.

Beberapa jenis pengobatan yang umum digunakan, antara lain:

  1. Obat NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs): ibuprofen, naproxen, atau natrium diklofenak.

  2. Steroid (kortikosteroid): untuk mengurangi nyeri dan memperlambat kerusakan sendi.

  3. DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs): methotrexate, sulfasalazine, hydroxychloroquine.

  4. Obat biologis: seperti inhibitor TNF-alpha atau imunosupresan.

Jika obat tidak lagi efektif, dokter dapat merekomendasikan operasi, seperti:

  • Perbaikan tendon.

  • Penggantian sendi (joint replacement).

  • Fusi sendi bila dua metode sebelumnya tidak memungkinkan.


Cara Mengelola Rematik

Selain obat dan tindakan medis, penderita rematik juga dianjurkan untuk:

  • Rutin olahraga ringan sesuai arahan dokter.

  • Menjaga pola makan sehat dan seimbang.

  • Istirahat cukup.

  • Mengurangi stres yang dapat memperburuk peradangan.