Tools:
Powered by AdinJava

Arti Warna Kotoran Telinga dan Cara Membersihkannya dengan Aman

Table of Contents
arti-warna-kotoran-telinga-doktersehat

Serkit Sehat - Kotoran telinga atau cerumen terbentuk secara alami untuk melindungi telinga dari kotoran, debu, dan benda asing. Selain itu, cerumen juga membantu mencegah infeksi. 

Telinga sebenarnya dapat membersihkan dirinya sendiri, namun warna dan tekstur kotoran telinga bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Menariknya, warna kotoran telinga dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan telinga, bahkan tubuh secara keseluruhan.


Arti Warna Kotoran Telinga Berdasarkan Kondisi

1. Kuning Pucat, Tekstur Lembut

Biasanya dimiliki anak-anak dan termasuk normal. Seiring bertambah usia, warnanya cenderung lebih gelap dan produksinya menurun.

2. Kuning Kecoklatan, Basah

Sering ditemui pada orang Kaukasia dan Afrika akibat faktor genetik. Meski basah, kondisi ini normal dan tidak menandakan penyakit.

3. Putih Keabuan, Kering

Umum ditemukan pada keturunan Asia Timur. Tekstur kering ini normal, bukan tanda penyakit telinga.

4. Kuning Kehijauan

Bisa menjadi tanda infeksi telinga. Apalagi jika disertai gatal atau nyeri. Segera periksa ke dokter THT.

5. Kemerahan

Menunjukkan adanya darah pada kotoran telinga, biasanya akibat cedera, goresan, atau membersihkan telinga terlalu dalam.

6. Hitam

Bisa disebabkan penumpukan cerumen yang lama atau masuknya benda asing. Jika disertai nyeri, pusing, atau gangguan pendengaran, segera periksa ke dokter.

7. Putih Cair dan Berbau

Bisa menjadi gejala otitis eksterna (swimmer’s ear) akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejalanya termasuk nyeri, bengkak, gatal, dan gangguan pendengaran.


Cara Membersihkan Telinga yang Aman

Membersihkan telinga sembarangan bisa mendorong kotoran lebih dalam atau melukai saluran telinga. Cara paling aman adalah mengunjungi dokter THT. Namun, jika ingin membersihkan di rumah, lakukan dengan aman:

1. Gunakan Kain Lembap

Bersihkan hanya bagian luar telinga. Jika memakai cotton bud, cukup di area luar.

2. Pelembut Kotoran Telinga

Gunakan obat tetes telinga yang mengandung mineral oil, baby oil, gliserin, atau larutan salin. Ikuti petunjuk penggunaan di kemasan.

3. Ear Syringe

Alat semprot air hangat atau larutan salin ini efektif setelah menggunakan pelembut kotoran selama 15–30 menit sebelumnya.


Perbedaan warna kotoran telinga bisa menandakan kondisi telinga yang normal atau gejala gangguan tertentu. Kenali tanda-tandanya, dan bersihkan telinga dengan cara yang aman untuk mencegah risiko cedera atau infeksi.


Sumber:

  1. What Does Your Earwax Color Mean? – https://www.healthline.com/health/earwax-color diakses 22 Juli 2019
  2. What you need to know about earwax – https://www.healthyhearing.com/report/52679 diakses 22 Juli 2019
  3. What to know about black earwax – https://www.medicalnewstoday.com/articles/324973.php diakses 22 Juli 2019
  4. Swimmer’s ear: What you need to know – https://www.medicalnewstoday.com/articles/178934.php diakses 22 Juli 2019
  5. Tips for Cleaning Your Ear Safely – https://www.healthline.com/health/how-to-clean-your-ears diakses 22 Juli 2019

Jangan lupa untuk cek tracking progress kesehatan di > Cek tracking kesehatan