Tools:
Powered by AdinJava

Mengenal Sifat Weton dan Ramalannya: Kunci Kepribadian dalam Primbon Jawa

Table of Contents


Mengenal Sifat Weton dan Ramalannya (Foto: Addien Bangbara)

Psikologi - Dalam kehidupan masyarakat Jawa, weton bukan sekadar hari lahir, melainkan sebuah penanda yang sarat makna. 

Weton adalah perpaduan antara hari lahir dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Kombinasi ini dipercaya menyimpan rahasia mengenai sifat, watak, jodoh, hingga rezeki seseorang.

Sejak dahulu, orang Jawa memandang weton sebagai salah satu panduan hidup. Ia digunakan untuk berbagai keperluan: menentukan hari baik untuk pernikahan, memulai usaha, hingga menyelenggarakan ritual adat. 

Meski demikian, ramalan weton bukanlah sesuatu yang absolut. Sebagai umat beriman, kita harus memahami bahwa hidup sejati ada dalam genggaman Tuhan Yang Maha Kuasa.

Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih jauh tentang weton, mulai dari pengertiannya, makna angka neptu, sifat-sifat menurut primbon, hingga ramalan jodoh dan rezeki. 

Lebih penting lagi, kita akan membahas bagaimana menyikapinya dengan bijak: menjadikannya sebagai pengetahuan budaya, bukan pegangan mutlak.


Apa Itu Weton?

Weton adalah kombinasi antara hari Masehi/Jawa dan pasaran Jawa. Dalam kalender Jawa, terdapat dua siklus waktu yang berjalan berdampingan:

  • Hari Masehi/Jawa: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.

  • Pasaran Jawa: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon.

Contoh: Jika seseorang lahir pada Selasa Kliwon, maka wetonnya adalah Selasa Kliwon. Kombinasi ini diyakini menentukan karakter dan perjalanan hidup seseorang.


Makna Neptu dalam Weton

Dalam primbon Jawa, setiap hari dan pasaran memiliki angka nilai yang disebut neptu. Angka ini dipakai untuk menghitung sifat, rezeki, hingga kecocokan jodoh.

Nilai Neptu Hari:

  • Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), Sabtu (9), Minggu (5).

Nilai Neptu Pasaran:

  • Legi (5), Pahing (9), Pon (7), Wage (4), Kliwon (8).

Contoh: Seseorang lahir pada Kamis Pon → 8 (Kamis) + 7 (Pon) = 15. Nilai inilah yang digunakan untuk menafsirkan watak, rezeki, atau jodoh.


Sifat Weton Menurut Primbon

Menurut kepercayaan Jawa, setiap kombinasi weton memiliki karakter khas. Beberapa di antaranya:

  1. Senin Legi

    • Karakter: lembut, penyayang, peka pada perasaan orang lain.

    • Tantangan: sering bimbang dalam mengambil keputusan.

  2. Selasa Kliwon

    • Karakter: berjiwa pemimpin, pemberani, mampu mengambil risiko.

    • Tantangan: keras kepala, sulit menerima kritik.

  3. Rabu Pahing

    • Karakter: terbuka, ramah, mudah bergaul, rezekinya lancar.

    • Tantangan: sulit konsisten dan mudah bosan.

  4. Jumat Wage

    • Karakter: penuh kasih sayang, sangat dekat dengan keluarga.

    • Tantangan: mudah terbawa arus lingkungan.

  5. Sabtu Pon

    • Karakter: tegas, penuh semangat, berpotensi sukses.

    • Tantangan: kadang egois dan terlalu percaya diri.

Sifat-sifat ini diwariskan melalui tradisi lisan dan tertulis dalam primbon. Namun, sifat manusia sejatinya sangat kompleks dan dipengaruhi juga oleh lingkungan, pendidikan, serta pilihan hidup.


Ramalan Rezeki Berdasarkan Weton

Dalam budaya Jawa, weton sering dijadikan rujukan untuk menilai keberuntungan rezeki. Ada yang disebut:

  • Weton rezeki lancar → dipercaya membawa kemudahan dalam mencari nafkah.

  • Weton rezeki pas-pasan → dianggap rezekinya cukup, tidak berlebih.

  • Weton rezeki naik-turun → dipercaya sering menghadapi pasang surut dalam keuangan.

Namun, harus diingat: rezeki adalah rahasia Tuhan. Bekerja keras, berdoa, dan bersyukur jauh lebih menentukan daripada hitungan weton.


Ramalan Jodoh Berdasarkan Weton

Salah satu tradisi populer adalah menghitung kecocokan jodoh berdasarkan weton. Caranya adalah menjumlahkan neptu kedua pasangan, lalu ditafsirkan menurut kategori primbon:

  • Pegat → dipercaya rawan perpisahan.

  • Tinari → dipercaya membawa rezeki berlimpah dan kebahagiaan.

  • Topon → rumah tangga harmonis, meski rezeki sederhana.

Walau demikian, kita tidak boleh menjadikan ini sebagai penentu jodoh. Dalam kenyataannya, rumah tangga yang bahagia dibangun oleh cinta, komunikasi, doa, dan kesetiaan, bukan semata hitungan angka.


Bagaimana Menyikapi Weton dengan Bijak?

Agar tidak terjebak dalam kepercayaan buta, berikut cara bijak menyikapi weton:

  1. Jadikan Pengetahuan, Bukan Kepastian
    Weton bisa menjadi sarana mengenal diri, tetapi jangan dijadikan dasar mutlak.

  2. Ambil Hikmah Positifnya
    Jika ramalan menyebutkan kelemahan, gunakan itu untuk introspeksi dan perbaikan diri.

  3. Tetap Bertawakal kepada Tuhan
    Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan nasib. Ramalan hanyalah usaha manusia untuk membaca tanda-tanda kehidupan.

  4. Hidup dengan Optimis
    Apapun weton Anda, sukses tetap bisa diraih melalui doa, ikhtiar, dan semangat pantang menyerah.


Motivasi Hidup: Jangan Takut dengan Ramalan

Banyak orang merasa cemas setelah membaca ramalan weton, apalagi jika hasilnya dianggap kurang baik. Padahal, yang terpenting bukan ramalan, tetapi usaha nyata setiap hari.

  • Orang dengan “weton rezeki sulit” bisa kaya raya bila rajin bekerja.

  • Orang dengan “weton hoki” bisa jatuh miskin bila malas dan ceroboh.

Kesimpulannya, ramalan hanyalah cermin introspeksi, bukan penentu masa depan.


Kesimpulan

Weton adalah warisan budaya Jawa yang penuh makna. Ia bisa memberikan gambaran tentang sifat, rezeki, dan jodoh seseorang. Namun, kita harus selalu ingat bahwa ramalan hanyalah prediksi budaya, bukan kebenaran mutlak.

Nasib sejati ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, jangan pernah percaya 100% pada ramalan weton. Gunakanlah ia sebagai bahan pengetahuan, motivasi, dan introspeksi diri.

Hidup adalah perjalanan yang penuh tantangan. Dengan doa, kerja keras, dan sikap optimis, siapa pun bisa meraih kebahagiaan tanpa peduli apa pun weton kelahiran mereka.


📌 Jadi, meski menarik untuk dipelajari, mari menjadikan weton sekadar sarana memahami budaya Jawa, bukan takdir hidup. Karena sesungguhnya, masa depan hanya ditentukan oleh usaha dan restu Tuhan.