Pahami Lebih Jauh Pectus Excavatum: Kondisi Dada Cekung yang Bisa Ganggu Kesehatan
Pahami Lebih Jauh Pectus Excavatum - (pxhere.com)
Serkit Sehat - Anda mungkin pernah mendengar istilah dada burung atau Pectus Carinatum, yaitu kelainan tulang dada yang menonjol keluar.
Namun, ada juga kondisi yang berkebalikan darinya, yakni Pectus Excavatum, yang lebih dikenal dengan sebutan dada cekung.
Pectus Excavatum merupakan kelainan bawaan pada tulang dada, di mana tulang rawan dan tulang rusuk tumbuh ke arah dalam sehingga tampak seperti bentuk corong.
Walaupun jarang terjadi, kondisi ini bisa berpengaruh serius terhadap kesehatan apabila menekan jantung maupun paru-paru.
Biasanya, tanda dada cekung sudah bisa terlihat sejak bayi lahir, tetapi pada sebagian kasus baru jelas terlihat saat anak memasuki usia remaja.
Uniknya, kasus Pectus Excavatum lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Apa Itu Pectus Excavatum?
Secara medis, Pectus Excavatum adalah kelainan kongenital (bawaan lahir) yang memengaruhi tulang rawan penghubung antara tulang rusuk dengan tulang dada. Karena pertumbuhan yang tidak normal, tulang dada terdorong masuk ke dalam tubuh.
Tingkat keparahan kondisi ini terbagi menjadi tiga:
-
Ringan: hanya memengaruhi penampilan tanpa masalah kesehatan.
-
Sedang: mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
-
Berat: menekan organ vital seperti paru-paru dan jantung sehingga memengaruhi fungsi pernapasan dan sirkulasi darah.
Penyebab dan Faktor Risiko
Hingga kini, penyebab pasti Pectus Excavatum belum sepenuhnya diketahui. Namun, para ahli menduga faktor genetik berperan besar karena kerap ditemukan dalam satu garis keluarga.
Beberapa faktor risiko yang sering dikaitkan dengan kondisi ini antara lain:
-
Jenis kelamin – lebih sering dialami anak laki-laki.
-
Riwayat keluarga – adanya anggota keluarga dengan dada cekung meningkatkan risiko.
-
Kelainan genetik atau sindrom tertentu, misalnya: Sindrom Marfan, Sindrom Ehlers-Danlos, Sindrom Noonan, dan Sindrom Turner.
-
Rakhitis – gangguan tulang akibat kekurangan vitamin D.
-
Skoliosis – kelainan tulang belakang yang melengkung, sering muncul bersamaan.
-
Osteogenesis Imperfekta – kelainan bawaan tulang yang rapuh.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama tentu saja adalah dada tampak cekung ke dalam. Kondisi ini biasanya semakin terlihat jelas ketika anak tumbuh remaja.
Pada kasus yang parah, Pectus Excavatum dapat menimbulkan keluhan tambahan, di antaranya:
-
Napas pendek atau sesak.
-
Nyeri dada.
-
Jantung berdebar tidak normal (palpitasi).
-
Mudah lelah meski aktivitas ringan.
-
Batuk atau mengi.
-
Rentan terkena infeksi saluran pernapasan.
-
Stamina menurun dan enggan berolahraga.
Jika gejala-gejala ini muncul, sangat penting segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Proses Diagnosis
Untuk memastikan adanya Pectus Excavatum, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta sejumlah tes penunjang, seperti:
-
Pemeriksaan Pencitraan
-
Rontgen dada untuk melihat kemiringan tulang dada.
-
CT Scan guna menilai tingkat keparahan dan dampaknya pada jantung serta paru-paru.
-
-
Elektrokardiogram (EKG)
Digunakan bila ada dugaan tekanan pada jantung untuk memantau irama detak jantung. -
Ekokardiogram
Memanfaatkan gelombang suara untuk melihat kerja jantung dan kondisi katupnya. -
Tes Fungsi Paru-Paru
Mengukur kapasitas paru-paru dan kemampuan bernapas pasien. -
Tes Latihan Fisik
Dilakukan untuk menilai bagaimana paru-paru dan jantung bekerja saat beraktivitas.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Jika tidak ditangani dengan tepat, Pectus Excavatum dapat menimbulkan berbagai komplikasi, mulai dari psikologis hingga medis.
Beberapa di antaranya meliputi:
-
Masalah psikologis: rasa minder, kurang percaya diri, hingga cenderung menarik diri.
-
Gangguan sosial: penderita remaja kadang mendapat ejekan dari lingkungan sekitar.
-
Gangguan kesehatan serius: pada kondisi parah, dada cekung dapat menekan paru-paru dan jantung.
-
Produktivitas rendah: stamina yang buruk membuat aktivitas sehari-hari terhambat.
Pilihan Pengobatan
Metode pengobatan bergantung pada tingkat keparahan yang dialami penderita.
Kasus Ringan
-
Fisioterapi untuk memperbaiki postur tubuh.
-
Latihan pernapasan guna meningkatkan kapasitas paru-paru.
-
Peregangan dan latihan otot dada untuk menunjang bentuk tulang.
Kasus Sedang hingga Berat
Jika dada cekung sudah menekan organ vital, dokter biasanya merekomendasikan operasi, di antaranya:
-
Prosedur Nuss
Dilakukan dengan sayatan kecil, lalu dipasang batang logam di bawah tulang dada untuk mendorongnya keluar. -
Prosedur Ravitch
Melibatkan sayatan lebih besar, mengangkat tulang rawan yang tidak normal, lalu menata ulang posisi tulang dada.
Tujuan operasi adalah memperbaiki bentuk dada sekaligus mengurangi tekanan pada jantung dan paru-paru.
Hidup dengan Pectus Excavatum
Tidak semua kasus Pectus Excavatum menimbulkan masalah medis. Pada sebagian orang, kelainan ini hanya sebatas gangguan estetika. Namun, bagi penderita dengan kondisi sedang hingga berat, kualitas hidup bisa cukup terpengaruh.
Langkah-langkah sederhana untuk membantu penderita tetap sehat antara lain:
-
Rutin berolahraga ringan seperti berenang atau yoga.
-
Menjaga postur tubuh ketika duduk dan berdiri.
-
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
-
Menjalani terapi fisik sesuai anjuran dokter.
Pectus Excavatum atau dada cekung adalah kelainan bawaan yang bisa berdampak pada fisik maupun mental.
Pada sebagian penderita, kondisi ini hanya memengaruhi penampilan, tetapi pada tingkat berat dapat menekan organ vital dan memicu gangguan serius.
Diagnosis sejak dini dan penanganan medis yang tepat sangat penting agar penderita tetap bisa menjalani kehidupan normal.
Mulai dari fisioterapi, latihan pernapasan, hingga operasi dapat menjadi solusi untuk memperbaiki bentuk dada serta menjaga kesehatan organ vital.
Jika Anda atau keluarga memiliki tanda dada cekung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan terbaik.
Sumber:
- MayoClinic: Pectus excavatum. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pectus-excavatum/symptoms-causes/syc-20355483 [diakses pada 15 Juli 2019]
- MayoClinic: Pectus excavatum. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pectus-excavatum/diagnosis-treatment/drc-20355488 [diakses pada 15 Juli 2019]
- ClevelandClinic: Pectus excavatum. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17328-pectus-excavatum [diakses pada 15 Juli 2019]
- KidsHealth: Chest Wall Disorder: Pectus Excavatum. https://kidshealth.org/en/parents/pectus-excavatum.html [diakses pada 15 Juli 2019]
- SeattleChildrens: Pectus Excavatum. https://www.seattlechildrens.org/conditions/bone-joint-muscle-conditions/pectus-excavatum/ [diakses pada 15 Juli 2019]